![]() |
Apa yang paling melekat dari Kota
Malang? Dalam pikiran saya yang muncul yaitu apel, aneka keripik buah,
perjalanan menuju Bromo dan Semeru, dan Universitas Brawijaya. Selain itu juga
cara membolak-balikkan kata yang biasanya dilakukan oleh anak gaul Malang
ketika berkomunikasi, misalnya Malang menjadi Ngalam. Pertama kali lewat Malang
adalah akhir tahun 2013 silam ketika saya ikut rombongan pendaki Gunung Semeru.
Saat itu saya baru tahu Malang karena pemberhentian kereta adalah di Stasiun
Malang Kota Lama. Di depan stasiun saat itu saya membeli bakpau seharga Rp
3.000 dan saya takjub sendiri untuk ukuran bakpau yang besar dan enak harganya
terbilang sangat murah.
Kali ini saya kembali ke Kota
Apel ini bersama suami dan anak. Tidak secara khusus datang ke Malang, tapi
karena suami harus dinas di kantor wilayah Malang dan keesokan harinya saya
terbang ke Jakarta, jadi kami memilih alternatif untuk menginap di lokasi yang
tidak terlalu jauh dari bandara maupun dari pusat kota. Pilihan menginap jatuh
di Hotel Best Western di Jalan Dr. Cipto. Kebetulan di depan hotel tersebut ada
sebuah toko kue dengan gaya bangunan yang unik. Toko Kue Sara. Awalnya kami
hanya melihat sekilas dan berkomentar sepertinya toko kuenya terkenal dan
ramai.
![]() |
Bangunan unik Toko Kue Sara |
![]() |
Mobil operasional toko |
Keesokan paginya sambil menemani
bayi kami jalan-jalan di sekitar hotel, kami melihat toko kue tersebut sudah
terbuka pintunya. Dengan niat mencoba, kemudian kami masuk ke pelatarannya. Ternyata
memang tokonya buka setiap hari dari pukul 06.00 -17.00. Meskipun datang
sebelum jam enam, penjaga toko dan pemiliknya tetap menyambut dengan ramah.
Kami membeli kue bikang yang
berdasarkan penuturan penjaga tokonya adalah jenis kue yang paling laris di
toko itu. Harga satu kue bikangnya 12.000 dengan varian rasa original, keju,
dan cokelat keju. Kebetulan selain
penjaga toko yang sabar melayani, pemiliknya pun langsung keluar dan dengan
ramah mengajak kami ngobrol. Saya memperoleh informasi darinya bahwa toko kue
tersebut sudah berdiri sekitar 14 tahun atau sejak tahun 2003-an.
Karena harus segera ke Bandara
pagi itu, kue bikang yang kami beli akhirnya baru dimakan setelah sampai di
Jakarta. Di perjalanan dari Bandara Halim Perdana Kusumah menuju Tangerang.
Saya habis 4 potong (1 buah kue bikang bisa dipotong menjadi 6 bagian), dan
rasanya enak sekali menurut saya. Dibanding dengan bika ambon dari Medan, kue
bikang ini tidak terlalu berminyak. Bisa jadi pilihan oleh-oleh jika ke Malang.
Toko Kue Sara beralamat di Jl. Dr. Cipto 12 Malang, Teleponnya (0341)
7704577/364715 atau 081233697474.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERI KOMENTAR