![]() |
www.goodreads.com |
“Kita tidak boleh lupa bahwa impian manusia dalam sekejap bisa berubah
menjadi kegandrungan. Betapa cita-cita bisa menggelapkan kebijakan seorang
pemimpin. Dalam mengejar keberuntungan, kita harus membentengi diri dari
niat-niat kotor dan berusaha bertindak dengan keberanian dan penuh kepribadian,
jujur, serta terhormat.”
(Strategi Hideyoshi, hal 81-82)
Saya membaca buku yang berjudul
Strategi Hideyoshi, sebuah karya fiksi yang dikaitkan dengan kisah seorang
Samurai Jepang bernama Hideyoshi. Ketertarikan saya untuk membaca buku ini
diawali dengan satu kata yang muncul di dalam buku itu yaitu “petani”. Saya
pikir buku ini bercerita tentang petani secara utuh, ternyata dengan penokohan
petani yang mencari tahu kebijaksanaan Hideyoshi. Pada awalnya saya masih buta
sama sekali tentang siapa itu Hideyoshi yang ternyata sangat terkenal dalam
sejarah pembangunan Negeri Matahari Terbit, Jepang. Dua orang petani yang
bernama Jiro dan Gonsuke mencari Hideyoshi untuk menggali kebijaksanaan. Buku
ini membuat saya terbawa dalam kisah kebijaksanaan Hideyoshi yang dituturkan
secara ringan dan sederhana, jauh berbeda dengan kebanyakan buku-buku motivasi
yang menjamur di toko buku. Mungkin karena setiap kisahnya dituturkan dalam
gaya fiksi.
Hideyoshi seorang yang
digambarkan kecil, muka mirip monyet, dan berasal dari kalangan sangat miskin
menjadi tokoh nyata yang difiksikan dalam alur-alur gagasan bijaksana. Buku ini
tidak menceritakan Hideyoshi sebagai tokoh yang berwujud namun lebih kepada
nilai-nilai kebijaksanaan dan ajaran Bushido yang dipahami oleh orang-orang
yang telah berguru pada Hideyoshi. Salah satu hal yang paling menarik adalah
tentang kebijaksanaan yang disebutkan bahwa: RAHASIA ITU TIDAK ADA.
Beberapa kutipan yang menurut
saya penting dan mengena yaitu:
“Takdir tidak membedakan-bedakan siapa pun dalam mencurahkan
keberuntungan.”
“Keberuntungan ditingkatkan melalui usaha manusia sendiri.”
“Seseorang bisa mengasah bakatnya melalui pengabdian tanpa kenal putus
asa sehingga keberuntungan dapat menghampirinya.”
“Keberuntungan tidak dibentuk dengan sendirinya, kekuatan ini muncul
karena pengabdian seseorang dalam mengerahkan keterampilan dan usahanya
sendiri. Ia meraih keberuntungan dengan memanfaatkan kesempatan.”
“Rasa syukur mengundang keberuntungan.”
Makna “rahasia itu tidak ada”
dijelaskan melalui bagaimana seorang Hideyoshi memahami tentang keberuntungan
yang bisa diperoleh seseorang. Hal terpenting bukanlah menunggu keberuntungan
itu datang, tetapi bagaimana mengusahakan keberuntungan itu dapat terjadi.
Seperti yang kita ketahui bahwa kekuatan doa bukan dari bagaimana kita
melantunkannya setiap hari sampai kening berwarna hitam, tetapi doa terwujud
dari sejauh mana kita mengusahakannya dalam bentuk nyata.
Lalu mengapa rahasia itu tidak
ada? Banyak orang yang percaya bahwa setiap kesuksesan seseorang memiliki kunci
khusus yang menyebabkan tidak setiap orang mampu mencapainya. padahal
kesuksesan dijanjikan kepada semua orang yang mau mengusahakannya. Setiap orang
sudah tahu bahwa “rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, halal pangkal
berkah” dan sebagainya, sesuatu yang sudah berlaku umum tidak
menjadi rahasia lagi.
Hidup ini bukan milik segelintir
orang yang menguasai pasar-pasar dunia, bukan pula milik para ilmuwan yang
menciptakan doktrin-doktrin kehidupan, juga bukan milik para penguasa yang
memegang kendali atas parlemen dan rakyat. Hidup ini adalah keputusan kita
sendiri, kita perlu percaya bahwa sesuatu yang paling mampu mengendalikan kita
adalah kehendak kita sendiri –selain kehendak Tuhan juga berlaku, tentunya-.
Toyotomi Hideyoshi orang yang
memiliki kebijaksanaan, memperoleh keberuntungan yang tidak disangka
oleh banyak orang adalah sosok yang mengusahakan keberuntungannya dengan
mengabdi. Melalui pengabdiannya, loyalitasnya, meskipun diawali dengan menjadi
pembawa sandal seorang bangsawan namun kemudian ia memperoleh nilai hidup yang
tidak semua orang bisa dapatkan. Mengapa? Karena ia mengusahakan
keberuntungannya dengan penuh keyakinan dan rasa syukur.
Tabik,
Bogor, 11 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERI KOMENTAR