Pada akhir tahun 2013 di Jakarta
diselenggarakan BUMN Career Day,
perhelatan yang ditujukan bagi para pencari kerja ini diserbu oleh ribuan
orang. Event yang sama juga sering
diadakan berupa job fair yang juga
sangat diminati oleh ribuan pencari kerja di Indonesia. Berdasarkan data BPS
Jumlah angkatan kerja sejak Februari 2010 hingga Februari 2013 relatif terus
meningkat. Pada Februari 2012 jumlah angkatan kerja sebanyak 115. 998.062 jiwa
sedangkan pada Februari 2013 jumlahnya mencapai 121.191.712 jiwa atau jika
dikalkulasikan mengalami peningkatan sebesar 4,47 persen. Rusli (2012)
mendefinisikan angkatan kerja sesuai pendekatan labour force dimana angkatan kerja adalah yang aktif secara ekonomi
(mencari pekerjaan) dengan dua kemungkinan: mendapatkan pekerjaan yang
digolongkan bekerja (employed persons) dan
yang belum atau tidak mendapatkan pekerjaan digolongkan sebagai pengangguran (unemployed persons). Berdasarkan jumlah
angkatan kerja yang telah disebutkan terdapat golongan pengangguran terbuka
yang dalam pengertian Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu mereka yang mencari
pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,
atau sudah punya pekerjaan tetapi belum dimulai.
Meskipun
bekerja mungkin memiliki tujuan esensial yang berbeda-beda bagi masing-masing
orang namun terdapat tujuan yang sama dari inti bekerja yaitu guna memenuhi
kehidupan hidup, meskipun bisa saja seseorang bekerja untuk kepuasan. Pada
kenyataannya saat ini banyak terjadi fenomena berpindah kerja atau sering
diistilahkan “kutu loncat” dimana baru bekerja beberapa bulan di tempat A
kemudian sambil mencari pekerjaan di tempat B dan jika diterima akan berpindah
pekerjaan. Fenomena tersebut bukan lagi sebagai sesuatu yang asing karena telah
lazim terjadi.
Tulisan ini mencoba untuk merangkum dan
menjelaskan alasan-alasan mengapa orang memilih untuk tetap mencari pekerjaan
meskipun ia tengah menjalani suatu pekerjaan tertentu. Alasan-alasan tersebut
dikumpulkan oleh penulis melalui analisis isi dari berita-berita di media massa
untuk kemudian dirangkum menjadi dan dihasilkan 50 alasan mengapa seseorang
cenderung mencari atau ingin pindah pekerjaan.
Bekerja dan Makna
Kerja
Definisi
Badan Pusat Statistik tentang bekerja adalah mereka yang melakukan suatu
pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam yang secara kontinu dalam
seminggu yang lalu (seminggu sebelum pencacahan). Pekerjaan merupakan cerminan
sosial bagi seseorang, sebuah pekerjaan melekatkan prestise dan kesan tertentu
pada diri seorang pekerja.
Berdasarkan Drucker (1993) kerja
adalah bagian sentral di dalam kehidupan manusia. Dengan pikiran dan tubuhnya,
manusia mengorganisir pekerjaan, membuat benda-benda yang dapat membantu
pekerjaannya tersebut, dan menentukan tujuan akhir dari kerjanya. Dapat juga
dikatakan bahwa kerja merupakan aktivitas yang hanya unik (dalam artian di
atas) manusia. Di dalam Kitab Suci Yahudi yang sudah berusia sangat tua
diceritakan bagaimana kerja merupakan hukuman Tuhan kepada manusia, karena ia
tidak patuh pada perintah-nya. Sekitar 2600 tahun yang di Yunani, Hesiodotus
menulis sebuah puisi tentang kerja yang berjudul Work and Days. Di
dalamnya ia berpendapat, bahwa kerja adalah isi utama dari kehidupan manusia.
Selanjutnya Drucker
berpendapat bahwa kerja adalah sesuatu yang sifatnya impersonal dan obyektif.
Dalam arti ini kerja adalah tugas. Untuk bekerja berarti orang menerapkan
logika dan aturan yang berguna untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam kerja ada
logika yang mengatur arus kerja tersebut. “Kerja”, demikian Drucker,
“membutuhkan kemampuan menganalisis, membuat sintesis, dan mengontrol proses.”
Kerja sendiri memiliki empat dimensi yaitu: 1) Dimensi fisiologis, dimana
menekankan bahwa manusia bukanlah mesin yang bisa dioperasikan begitu saja; 2)
Dimensi psikologis, dimana orang perlu bekerja namun kadang juga kerja menjadi
sesuatu yang sangat berat; 3) Dimensi sosial kerja, kerja menyatukan orang dari
berbagai latar belakang untuk bertemu dan menjalin relasi; 4) Dimensi ekonomi
kerja, dimana untuk hidup orang perlu bekerja; 5) Dimensi kekuasaan kerja, dalam
organisasi selalu ada relasi-relasi kekuasaan, baik secara implisit ataupun
eksplisit.
Alasan
Orang Mencari Pekerjaan Baru
Berdasarkan hasil identifikasi
berita dan artikel media massa, saya mengklasifikasikan beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang mencari pekerjaan meskipun ia tengah bekerja. Faktor yang
dimaksud adalah penghasilan (materi), faktor keamanan, kebebasan dan jaminan
masa depan, faktor psikis, faktor lingkungan kerja, faktor interaksi dengan
orang lain, dan faktor spasial. Berdasarkan 50 alasan yang telah dikumpulkan
diklasifikasikan ke dalam faktor-faktor tersebut:
Faktor penghasilan (materi), meliputi:
- Gaji yang kurang di pekerjaan yang tengah digeluti, motivasi mencari pekerjaan adalah mencari uang.
- Ada kebutuhan yang mendesak yang ingin dicapai, misalnya membeli rumah atau kendaraan
- Baru saja menikah dan membutuhkan penghasilan lebih
- Coba-coba mencari peruntungan baru
- Gaji (take home pay) yang sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup, Adanya kenaikan gaji/th dan itupun selalu lebih kecil dari kenaikan harga kebutuhan pokok.
Faktor
keamanan, kebebasan dan jaminan masa depan, meliputi:
- Sebelumnya bekerja di perusahaan swasta, kemudian memilih mencari kerja di BUMN supaya kehidupan dan masa depan lebih terjamin
- Ingin mencari pekerjaan tetap
- Sulit mendapatkan waktu luang di pekerjaan yang sekarang
- Merasa tua di jalan karena pergi pagi pulang malam
- Ingin keluar dari zona nyaman
- Hak cuti tidak terpenuhi karena pekerjaan yang overload
- Jam kerja yg berlebihan tapi tidak ada uang lembur
- Pekerjaan yang sekarang tidak menyediakan training peningkatan kapasitas
- Sedang berencana untuk mendirikan bisnis sendiri namun belum yakin untuk memulai langkah pertama, sehingga mencari pekerjaan baru diharapkan menjadi batu loncatan
- Selalu pulang kantor paling malam, karena pekerjaan yang overload
- Mencari pekerjaan yang cocok dengan pendidikan
Faktor
psikis, meliputi:
- Pekerjaan yang lama tidak sesuai passion
- Menyalurkan bakat
- Tidak bahagia di pekerjaan yang sekarang
- Perbedaan nilai moral dengan perusahaan
- Ketidakseimbangan Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan
- Stress berkepanjangan
- Ingin membangun reputasi yang lebih baik
- Sudah tidak memiliki motivasi untuk bangun pagi dan bekerja
- Tidak merasa bangga dengan pekerjaan yang sedang dijalani
- Iri dengan karir orang lain
- Kurang percaya diri dalam pekerjaan yang sedang digeluti
Faktor
Lingkungan Kerja, meliputi:
- Suasana kerja yang tidak nyaman
- Karier mentok, mencari jenjang karier yang lebih baik
- Pekerjaan baru lebih menantang
- Tidak Cocok Lagi dengan Lingkungan Perusahaan (Atasan, Rekan Kerja, dan Budaya)
- Berganti profesi sama dengan berpetualang
- Ingin mencari suasana baru
- Perusahaan tempat bekerja sekarang hampir bangkrut
- Skill dan kemampuan tidak cocok dengan kebutuhan perusahaan dan pihak perusahaan menginginkan yang lebih
- Memiliki masalah dengan manajemen
- Kebijakan perusahaan tidak menarik lagi
- Tidak ada arahan dan penghargaan yang jelas
- Politik kantor yang terlalu rumit dan tidak kondusif
Faktor
Interaksi dengan Orang Lain, meliputi:
- Tidak dihargai dipekerjaan yang lama
- Rekan kerja terlalu ambisius
- Bekerja keras sendirian
- Rekan sekantor memiliki kebiasaan buruk
- Rekan sekantor saling melempar kesalahan
- Atasan tidak adil dan pilih kasih, tidak tegas dalam mengambil keputusan
- Tidak ada teman kantor yang bisa diajak bercanda/diskusi/sharing. Intinya Anda tidak memiliki teman baik di kantor
- Pekerjaan yang dilakukan tidak mendapatkan pengakuan, pujian dari atasan atau rekan kerja
Faktor
Spasial, meliputi:
- Tidak nyaman dengan kondisi kota tempat bekerja
- Ingin berkantor dengan jarak yang lebih dekat
- Keluarga pindah ke kota lain dan perusahaan dimana seseorang bekerja tidak memiliki cabang di kota yang dimaksud
Penutup
Bekerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia, dengan bekerja manusia ada dan memenuhi
kehidupannya. Dalam perkembangannya kerja tidak hanya terkait bagaimana
seseorang mengeluarkan energi tetapi juga meliputi berbagai dimensi kehidupan
yang mempengaruhi alasan mengapa seseorang bekerja. Dengan demikian, bukan
menjadi hal yang aneh juga ketika seseorang tidak puas dengan pekerjaan yang
tengah digelutinya dan memilih mencari pekerjaan lain demi sesuatu yang
dianggapnya lebih baik.
Referensi
Drucker, Peter. 1993. Management:
Tasks, Responsibilities, and Practices, New
York: Truman Talley Books.
Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu
Kependudukan [edisi revisi]. Jakarta: LP3ES.
http://www.antaranews.com/berita/390227/mereka-datang-ke-jakarta-untuk-mencari-kerja
(www.antaranews.com, senin 12
Agustus 2013 diunduh Desember 2013).
http://www.tabloidnova.com/Nova/Karier/Pengembangan-Diri/6-Alasan-Tepat-Berhenti-Kerja/
(http://www.tabloidnova.com,
kamis 30 Mei 2013 diunduh Desember 2013).
http://www.tempo.co/read/news/2013/06/30/215492252/Ini-Mereka-Berpindah-Pindah-Kerja
(www.tempo.co,
minggu 30 juni 2013 diunduh Desember 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERI KOMENTAR