Satu-satunya yang bisa menguatkan
kita tentang abstraksi masa depan, waktu yang akan datang, atau momen setelah
ini adalah keyakinan. Kekuatan hati. Untuk meyakini bahwa nanti, di saat
selanjutnya diri kita akan menemukan sosok yang paling pantas untuk bisa kita
bagi kebahagiaan, pun bisa menjadi teman yang paling tepat ketika kita gelisah.
Bersabarlah, maka kita akan menemukan jalannya.
Pipiku memerah karena begitu
bungah mendengar kabar itu beberapa hari yang lalu. Pernikahan, tante terbaikku
telah menemukan jalannya kali ini, di bilangan 34. Siapa yang menyangka bahwa
akhirnya penantian panjang untuk kami semua tiba di batas finish untuk kemudian memulai langkah yang baru? Aku menitikkan air
mata, bukan hanya karena akad nikah itu akan dilaksanakan esok hari, 04 Juni
2013, tetapi pelajaran kesabaran ini menjadi pemantik bagiku sendiri. Tuhan
tidak pernah mengingkari janji, Dia hanya menjadikan janji itu sebagai misteri
dan manusia diberi keleluasaan untuk menebak-nebak apa yang akan terjadi
melalui akal.
Jodoh, rezeki, mati. Siapa yang
mengira bahwa tante terbaikku yang sudah seperti ibu sendiri menemukan punggawa
hatinya di usia yang sudah lewat kepala tiga. Usia yang demikian sudah dinilai
terlalu tua jika di desa, meskipun di kota who
cares? Aku bersyukur, berbahagia, untuk kesempatan pembelajaran kesabaran
selama 23 tahun bersamanya. Menikmati kasih sayang dan jerih yang dia ikhlaskan
untukku hingga mencapai di titik ini. Aku bahagia, atas karunia Tuhan yang
memberikan Ibuku seorang adik yang menjadi tante kami. Selamat berbahagia, Bu Lik.
I’m really proud of you, for your
soul and goodness. I love you.
Happy wedding my best auntie :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERI KOMENTAR