![]() |
Picture from here: click! |
Respectfull. Satu kata yang mewakili bagaimana ia dikenal,
kukenal tepatnya. Perkenalan yang singkat , tapi sedikit cukup untuk membawaku
menuliskan beberapa kalimat ini. Ini semacam kebiasaan bagiku: menulis,
menuliskan hal-hal yang menarik yang aku temui, pemikiran-pemikiran orang yang
mengkayakan wawasan, juga apa yang bisa
saja tiba-tiba membuatku terinspirasi.
And you are the part of my inspirations right now. Banyak orang
yang mendedikasikan waktunya untuk bekerja karena mengejar diri, mengejar
egoisme yang sentris dan pada akhirnya mengabaikan sisi sosial mereka yang
sesungguhnya melekat. Homo homini socius,
itulah manusia. Kata Descartes, cogito
ergosum-aku berpikir maka aku ada. Orang pun berlomba-lomba mengejar puncak
piramida di kehidupan mereka, apa pun bentuknya (uang, jabatan, wanita). Banyak
juga orang yang menghabiskan waktunya untuk menyesali masa lalu, menganggap
masa kini adalah cerminan dari masa kemarin, dan masa depan seakan-akan adalah
segalanya yang ingin dituju, hingga mereka lupa untuk menikmati dan menghayati
apa yang mereka hadapi hari ini. Terlalu submisif ataupun agresif, bagiku itu
adalah hal yang memampatkan nurani. Kamu berada di luar lingkaran, menjadi diri
kamu sendiri dan tetap melihat dari mana kamu berasal :D
Mendengarkan kamu menjabarkan
impianmu, menikmati hidup yang kamu jalani rasanya menciptakan dimensi
tersendiri dari semangat hidup yang akan terus dipupuk dan dijaga. Tidak ada
yang lebih baik ketika kita berendah hati untuk membahagiakan orang lain, dan
mendedikasikan waktu untuk sekitar kita: sesama dan semesta. Bagiku itu
keajaiban. Aku berpikir, betapa alam memberikan energi positifnya untuk kamu
terus bergerak, dari pagi hingga pagi lagi, mengerjakan tugas kantor, secara
bertahap mewujudkan impian-impian kamu, dan juga memperhatikan orang-orang di
sekitarmu.
Bagiku, setiap orang itu
menginspirasi, membuatku hidup, bahkan untuk orang-orang yang paling
menyebalkan sekalipun. Dan sekarang, kamu juga menjadi seorang teman yang
memiliki pengaruh baik dalam skemaku.
Kamu menjadikan Spider-man adalah
superhero yang dahsyat, yang menjadi imajinasi kanak-kanakmu. Itu menggelikan
menurutku :D, sebagai seorang gadget
addict yang pernah mengatakan bahwa dunia dongeng adalah dunia imajinasi
yang nggak real, ternyata punya imajinasi yang masih disimpan sampai saat ini.
Dan aku yakin, dimata keluargamu, sahabat-sahabatmu, anak asuh, anak-anak
panti, kamu adalah superhero itu sendiri.
Ada dua hal yang biasanya menjadi
landasanku untuk bisa mengenal dan mengingat orang dengan baik, mata dan
ucapannya. Mata kamu bersahabat, mata yang tersenyum, yang (mungkin) menjadikan
orang tahu bahwa ketulusan itu terpancar (lebay-nya
sih mata itu katanya jendela hati). Ucapanmu juga menunjukkan bagaimana
intelektualitas hidup terus kamu jaga, menghidupkan kehidupan.
Hidup adalah akumulasi
pengalaman, dan pengalaman itu telah
menjadikan kamu seperti hari ini. Menikmati hidup. Proses-proses yang
terlewati dari perjalanan panjang , bertemu dengan banyak orang, mengunjungi
banyak tempat telah menempa dan mendewasakan kehidupan kamu.
Tuhan memang selalu punya cara
untuk mendidik hambaNya di sekolah kehidupan. Mengenal orang baru, termasuk
mengenalmu adalah satu mata pelajaran tersendiri yang patut disyukuri.
Nilai lebih yang memberi semangat untuk terus berkarya, bekerja dengan hati,
dan kekuatan memberi.
Anyway, karena senang nulis, ini
termasuk tulisan pendek. But over all, i say thank you J And then i wanna say
that You are great but not perfect, Kamu
masih pelupa dan moody :p
*langsung lanjut nulis laporan
akademik lagi :D*
Darmaga, 261012 15.04’